Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki 7 Juli 2025

Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dua Kali dalam Sehari, Kolom Abu Capai 18 Km

Erupsi Gunung lewotobi laki-laki

Flores Timur, 7 Juli 2025 - Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi dengan dua kali erupsi besar yang terjadi pada Jumat (7/7). Erupsi pertama terjadi pukul 11.05 WITA, disusul erupsi kedua pada pukul 19.32 WITA. Kolom abu dilaporkan mencapai ketinggian hingga 18.000 meter di atas puncak kawah.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) langsung menaikkan status aktivitas gunung ke Level IV atau “Awas”, tertinggi dalam sistem peringatan dini gunung api di Indonesia.

“Erupsi ini tergolong eksplosif dengan lontaran abu dan material vulkanik yang signifikan. Masyarakat di radius 6 hingga 7 kilometer dari kawah diminta segera mengungsi,” ujar Kepala PVMBG, Dr. Andika Wijaya, dalam konferensi pers.

Pyroclastic Flow dan Abu Tebal Selimuti Permukiman

Erupsi Gunung lewotobi laki-laki

Laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) menyebutkan terjadi guguran awan panas (pyroclastic flow) sejauh 5 kilometer ke arah utara dan timur laut. Material berupa lapili dan pasir vulkanik terdeteksi di beberapa desa sekitar kaki gunung, termasuk di Desa Boru dan Pululera.

“Warga mulai mengeluhkan sesak napas akibat debu tebal. Kami sudah distribusikan lebih dari 10.000 masker,” kata Kepala BPBD Flores Timur, Maria Selan.

Penerbangan Internasional Terganggu

Gunung Lewotobi Laki-Laki

Imbas dari erupsi juga terasa hingga sektor penerbangan. Sejumlah maskapai internasional seperti Jetstar, AirAsia, dan Qantas membatalkan penerbangan dari dan menuju Bali karena abu vulkanik menyebar ke wilayah udara bagian timur Indonesia.

Badan Meteorologi Penerbangan menetapkan “Aviation Colour Code RED”, tanda peringatan tertinggi untuk lalu lintas udara. Rute domestik seperti Bali–Maumere dan Kupang–Larantuka juga sempat ditunda.

Selain ancaman awan panas dan abu, PVMBG juga memperingatkan potensi lahar dingin mengingat curah hujan tinggi di sekitar wilayah lereng gunung.

“Jalur sungai yang berhulu di puncak Lewotobi perlu diwaspadai. Jangan ada aktivitas di sekitar sungai saat hujan,” tambah Dr. Andika.

Erupsi Terbesar Sejak Awal 2025

Letusan 7 Juli ini merupakan yang terbesar ketiga di tahun 2025, setelah aktivitas signifikan pada Maret dan Juni lalu. Data seismik menunjukkan terjadi peningkatan signifikan suplai magma ke permukaan sejak 6 Juli malam.

PVMBG dan pemerintah daerah terus melakukan pemantauan intensif, termasuk menggunakan drone geospasial dan data satelit untuk memetakan sebaran abu dan potensi erupsi susulan.

⏩Catatan Redaksi:

"Masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak diverifikasi dan selalu mengikuti arahan dari otoritas resmi. Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, dan hindari wilayah dalam radius bahaya."



Komentar